Menuju pembangunan kebumen berwawasan pelestarian ekosistem
Akademisi
Ada perubahan pada lingkungan hidup di sekitar yang menjadikan walet menjadi kurang nyaman hidup dan berproduksi di tempat biasanya. Termasuk yang perlu dicermati mungkin adalah cara pengamblan yang berlebihan yang tidak meggairahkan walet untuk kembali.
Kerusakan ekosistem adalah merupakan fungsi biaya pembangunan. Jadi jika membangun tetapi kurang memperhatikan ekosistem dimana proyek pembangunan itu akan dilaksanakan sebenarnya bermakna pembangunan yang merusak landasan kehidupan bersama penyangga hidup ini.
Nah kepada para perencana teknis (technical planner) dan juga pengambil kebijakan di Kebumen (policy maker) pastikan bahwa kelestarian ekosistem termasuk hal yang dipertimbangkan, bukan sekedar cair, terbelanjakan dan terlaporkannya anggaran pembangunan melalui proyek-proyeknya, baik yang ditangani sendiri maupun yang diserahkan kepada pihak lain.
Sehingga teman - teman di BLH penting juga untuk mencermati dampak lingkungan seperti apa yang mungkin timbul dan bagian ekosistem apa yang mungkin terancam atau rusak dan bagaimana meminimalkan kerusakan itu .
Selama ini kita banyak disibukkan oleh laporan kerusakan ekosistem yang sudah terjadi, dan terlambat pada upaya antisipasinya. Bila demikian, biaya lingkungannya akan menjadi sangat mahal, dan menjadikan anggaran pembangunan yang mestinya untuk peningkatan pendidikan dan kesehatan serta investasi dan bisnis harus dipaksa untuk biaya perbaikan ekosistem yang rusak.
Sumber : Kyai Anom Sukmorogo Sejati.